Minggu, 01 Januari 2012

laporan PPL-KKN

LAPORAN
HASIL PPL-KKN INTEGRATIF
TAHUN AJARAN 2011/2012

Disusun Oleh:
Nama        : Lailiya Rohana
NIM        : 08470035
Jurusan    : Kependidikan Islam
Lokasi        : MTs N Pakem, Sleman, DIY
Alamat    : Cepet, Purwobinangun, Pakem, Sleman, DIY
DPL        : Drs. Rofik, M.Ag
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011
HALAMAN PENGESAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
Setelah diadakan pengarahan, koreksi dan perbaikan seperlunya terhadap Laporan Individual Pelaksanaan PPL-KKN Integratif Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2011 yang disusun oleh saudari:
Nama            : Lailiya Rohana
NIM             : 08470035
Jurusan            : Kependidikan Islam
Lokasi/ Sekolah    : MTs N PAKEM
Alamat Sekolah    : Jl. Cepet, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta
Maka dipandang telah memenuhi persyaratan untuk diajukan kepada pengelola PPL-KKN Integratif Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Demikian pengesahan ini kami berikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 27  oktober 2011
Dosen Pembimbing Lapangan
Guru Pembimbing
Drs. Rofik, M. Ag.
NIP.196504051993031002
Siti Mubarokah S.Ag
NIP. 197003231997032001   
Kepala madrasah
Drs. H. Abdul Hadi, S.Pd
NIP. 19601201987031005

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah mencurahkan begitu banyak rahmat dan kebahagiaan kepada para makhlukNya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada suri tauladan dan junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita menuju jalan yang benar dan terang.
 Selama penyusunan laporan ini, banyak kendala yang telah dialami penyusun, namun berkat izin dan ridho Allah SWT dan dari bantuan semua pihak, alhamdulillah laporan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini sudah sepantasnya penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada:    
1. Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat, nikmat, serta kebahagiaan yang tak terkira.
2. Bapak Prof. Dr. Musa Asy’ari selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4.  Panitia Tim pengelola PPL-KKN Integratif Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
5.  Bapak Drs. Rofik, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Lapangan atas bimbingan, serta kepedulian selama pelaksanaan PPL-KKN Integratif.
6.  Bapak Drs. H. Abdul Hadi, S.Pd. selaku Kepala MTs Negeri Pakem yang telah memberikan kesempatan kepada para mahasiswa praktikan untuk berkreativitas serta menimba ilmu dan pengalaman di sekolah yang dipimpinnya.
7.  Bapak Hadlirin, S.Ag. selaku koordinator Guru Pembimbing Mahasiswa PPL-KKN Integratif di MTs Negeri Pakem untuk keramahan, kebijaksanaan,  kesabaran dan penerimaan beliau selama pelaksanaan PPL-KKN.
8.  Ibu Siti Mubarokah, S.Ag. selaku Guru pembimbing yang telah bersedia memberikan bimbingan, waktu, tenaga, kesempatan serta memberikan kritik, saran dan masukan positif bagi kemajuan penyusun dalam mendapatkan pengalaman untuk kedepannya nanti.
9.  Para guru dan staf karyawan MTs Negeri Pakem yang telah membantu kami dalam melaksanakan praktik mengajar dan praktik persekolahan tanpa senyum tulus dan keterbukaan hati mereka, maka pelaksanaan PPL-KKN Integratif ini tidak akan membahagiakan.
10.  Siswa-siswi MTs Negeri Pakem atas segala partisipasi dan kerjasamanya selama praktik pembelajaran berlangsung.
11.  Ayah dan Ibu tercinta, atas segala pengorbanan dan lantunan doa yang selalu tercurah pada penyusun. Ananda sangat mencintai kalian.
12.  Bapak Muhajir sekeluarga yang telah ikhlas menerima kami selama tiga bulan menetap di singgasananya, terima kasih atas kasih sayang yang telah tercurah kepada penyusun.
13. Teman-teman PPL-KKN Integratif UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ( Nchay, Sa’adah, Umi, Aini, Mufi, Iva, Dwi, Ni’am dan Ari) yang senantiasa menjadi partner dan menjaga kekompakan dalam menjalankan kegiatan PPL-KKN di MTs Negeri Pakem, dan juga banyak membantu dalam terselesaikannya laporan ini.
14.  Teman dalam suka maupun dukaku Heru Widiyatmoko, atas waktu dan kepercayaanmu yang telah membuat ketabahan penyusun selama PPL-KKN ini, serta semangat dan doanya sehingga penyusun mampu melalui waktunya dikala sulit.
15.  Berbagai pihak yang telah membantu penyusun baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan PPL-KKN Integratif  ini.
Sesungguhnya manusia itu adalah tempatnya salah dan lupa, begitupun keadaan penyusun yang tidak luput dari kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan dalam penulisan hasil kegiatan ini.
Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya dan tidak lupa atas segala kekhilafan dan kekurangan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Jazakumullah khoiron katsiro.
 Yogyakarta, 27 Oktober 2011

Lailiya Rohana
NIM. 08470035
BAB I
GAMBARAN UMUM
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PAKEM
A. LETAK GEOGRAFIS
Madrasah Tsanawiyah Negeri Pakem merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang setingkat dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTA), yang berada dibawah naungan Kementerian Agama. Madrasah ini telah terakreditasi dengan hasil akreditasi yaitu A, yang artinya madrasah ini telah memenuhi persyaratan sebagai penyelenggara pendidikan. Hal ini sesuai dengan hasil instrument Akreditasi Madrasah SK MA No. 16/1978/ dan telah disahkan.
MTs Negeri Pakem terletak di Dukuh Cepet, kelurahan Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kurang lebih  km kearah barat dari kecamatan Pakem. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah barat        : Sungai Dusun Cepet, Purwobinangun, Pakem
Sebelah Timur        : Pakem, Pulowatu, Turi, Sleman
Sebelah Utara        : Sungai/ Selokan Dusun Cepet, Purwobinangun
Sebelah Selatan    : Jalur alternative jurusan Turi Sleman, Yogyakarta
Madrasah ini berdiri diatas tanah seluas 8.100 m2, yang terdiri dari 5.200 m2 sudah bersertifikat dan 2.900 m2 masih menjadi milik warga setempat, sehingga belum dibubukan menjadi aset tetap madrasah.
1. Gedung madrasah
MTs Negeri Pakem memiliki kondisi gedung sekolah yang permanen dan sangat luas, dengan ukuran yang telah dibakukan untuk proses belajar mengajar. Gedung ini didirikan di daerah yang cukup strategis, pusat keramaian, dan menempati areal tanah yang berukuran 5200 m2 dan 2900 m2
2. Fasilitas sekolah
MTs Negeri Pakem memiliki fasilitas yang cukup memadai dan dapat mengakomodir kebutuhan siswa dan guru. Fasilitas yang ada di MTs Negeri Pakem antara lain adalah:
a. Ruang kelas
Ruang kelas yang cukup kondusif guna kegiatan belajar mengajardi madrasah. Fasilitas yang ada di dalam kelas antara lain: meja, kursi, white board, spidol, jam dinding, hiasan, kalender, al-qur’an,dll. Ruang kelas di madrasah terdiri dari kelas VII sebanyak 5 kelas, kelas VIII sebanyak 5 kelas, dan kelas IX sebanyak 5 kelas, sehingga total banyaknya kelas adalah 15 ruang.
b. Ruang laboratorium IPA
Ruang

B.  SEJARAH SINGKAT
1. TAHUN 1958/1959 DIRINTIS MENDIRIKAN PGA HMI.
Dinamakan PGAHMI karena kerja sama antara HMI Yogyakarta dengan Tokoh Islam di Pakem.
A. Pendirinya  dari Pakem    :
1.   Bapak Sukiyarto
2. Bapak Nursyamsi
3. Bapak Harjono
4. Bapak Joko Somad
5. Bapak Sujarwa
6. Bapak Daliman
7. Bapak Noryadi
B. Sedang Pendiri dari HMI      :
1. Bapak Supadmo Nawawi dari Madura
2.   Bapak Drs. Badawi.
C. Tempat : di Dusun Sempol, Harjobinangun, Pakem, Sleman dan satu tahun kemudian lalu pindah di Dusun Cepit, Harjobinangun, Pakem, Sleman.
D. PGAHMI kemudian dijadikan Yayasan yang di Pakem diserahkan kepada Bapak Abdu Shomad Santosa, yang pada saat itu sebagai Kep. KUA Pakem
E. PGHMI mempunyai sebidang tanah yang sekarang ditempati MTs Yappi.
F. Kepala Sekolahnya Bapak Sujarwa
G. Keadaan Murid :
a. Waktu berdiri mencapai 60 anak ( 2 kelas )
b. Tahun berikutnya muridnya tambah banyak.
c. PGHMI pernah mengikutsertakan Ujian sampai 3 kali namun hasilnya minim
d. Karena Ujian 3 kali hanya dapat Lulus 2 anak yaitu Bapak Suleman dari Nangsri yang sekarang menjadi Guru Agama.
H. Tahun 1963/1964 Murid ditempuhkan/ diikutsertakan Ujian SMP ternyata hasilnya lebih baik. Sehingga tahun 1964/1965 sekolah ini kemudian dirubah menjadi SMP Islam.
2. SMP ISLAM PERKEMBANGANNYA SEMAKIN BAIK.
a. Kepala Sekolahnya     : Bapak Suhardi yang kemudian diganti oleh Bapak  
   Djendro Wahono, BA dan kemudian diganti lagi oleh
   Bapak Ngatijo Subekti.
b. Tempat     : Masih di Cepit, Harjobinangun, Pakem, Sleman
   bertempat dirumahnya Bapak Amar ( di Harjobinangun )
3. TAHUN 1967 ADA INFORMASI BAHWA KANDEPAG SLEMAN ADA JATAH PGA NEGERI.
a. Berdasarkan pertimbangan Pakem sebagai Daerah Basis Nasrani lalu SMP Islam diusahakan untuk bisa maenjadi PGA Negeri.
b. Kemudian diurus ke Jakarta oleh Bapak Drs. Sarjono dan Bapak Moh Karmidi.
c. Pada tahun 1967 itu juga dapat berhasil sehingga SMP Islam muridnya diubah Statusnya menjadi murid PGAN 4 tahun Pakem
d. Adapun Guru yang ikut dinegerikan yaitu Bapak Tukimin, BA, Bapak Komari dan Ibu Isdiharyati. Namun Bapak Komari dan Ibu Isdiharyati sekarang sudah meninggal.
e. Kepala Sekolahnya waktu itu adalah Bapak Moh Karmidi dari Jamblangan, Purwobinangun, Pakem, Sleman.
f. Jumlah murid setiap tahunnya selalu bertambah banyak
g. Untuk masuk PGA N , Pendaftar melalui seleksi ( Tes )
h. Pertama kali mendapat Pegawai Kantor yaitu Suharni dari Klaten tetapi anehnya agamanya Katolik, akhirnya diusulkan untuk dipindah karena tidak sesuai.

4. TAHUN 1969 PGAN 4 TAHUN DISEMPURNAKAN MENJADI PGAN
6 TAHUN.
1 Muridnya bertambah banyak dan mendapat Ikatan Dinas.
2 Sekolahan menjadi 3 tempat yaitu di Cepit, SD Pojok dan sebelah timur pasar Pakem.
3 Tahun 1969 mulai membangun gedung di Labasan yakni disebelah utara masjid yang sekarang ditempati MTs Yappi
4 Karena jumlah murid sangat banyak, ada yang masuk siang
5 Murid kebanyakan dari luar Yogya seperti dari Brebes
6 Kepala Sekolahnya Bapak Achmad Ichsanuddin, BA dari Bayeman, Bangunkerto, Turi, Sleman.
7 Mendapat tambahan Guru : Drs. Wahnan Br. Seda, Drs. Anas Zuhrisani, Drs. Mansyur, Drs. Abdul Hadi, Drs. Dalil Hamid, A. Nabban Hasan, Dra. Dahijah, Siti Istithobah, BA, dan Siti Zahroh, BA
8 Pegawai Kantor : Bapak Djironi, Bapak Tarwidi, Bapak Mungin, Bapak Soma, Bapak Suraji, dan Bapak Sumadi.
9 PGAN 6 tahun Pakem sebagai PGAN 6 tahun Induk untuk Sleman  sehingga setiap Ujian Akhir menjadi Pusat Rayon.
10 Tahun 1975 mendapat Proyek Gedung dan dibangun di Harjobinangun, Pakem yang sekarang untuk MAN Pakem
11 Sekolahan ada dua tempat yaitu di Labasan dan di Harjobinangun

5. TAHUN 1980 PGAN 6 TAHUN DIPECAH MENJADI 2 :
a. Kelas I – III menjadi MTsN
b. Kelas IV – VI menjadi PGAN
c. Guru dan Pegawai juga dibagi 2
d. MTsN Kepalanya Bapak Djendro Wahono, BA
e. PGAN 6 tahun Kepalanya Bapak Achmad Ichsanuddin, BA
f. MTsN Pakem menempati Gedung yang ada di Labasan
g. PGAN menempati Gedung yang ada di Harjobinangun
h. MTsN pada Tahun Ajaran 1980/1981 pendaftarnya sedikit sekali karena masih kurangnya informasi dan belum jelas arahnya.
i. Sehingga kelas I yang masuk hanya 11 anak ( 1 kelas )
j. Kelas II ada 2 kelas dan kelas III ada 2 kelas
k. Jumlah kelas ada 5 kelas
l. Tahun Ajaran 1981/1982, Murid yang masuk bertambah sehingga mendapat
m. 2 kelas.
n. Tahun Ajaran 1982/1983 mendapat 3 kelas, bahkan sudah mulai menolak murid  karena kekurangan Lokal
o. Tahun 1983 mendapat Proyek Gedung
p. Mencari lokasi di sekitar Pakem tidak ada yang menyanggupi tanahnya. Kemudian oleh Bapak Sarjono lalu diusahakan di Purwobinangun, Pakem sampai sekarang ini.
q. Proyek hanya 3 lokal kelas dan 1 kantor TU sehingga sekolah ada 2 tempat
r. Kelas I dan II masih di Labasan dan Kelas III sudah bisa menempati gedung yang ada di Cepet ini.
s. Tahun Ajaran 1983/1984 pendaftar makin banyak lagi sehingga kemudian menerima 4 kelas
t. Banyak murid datang dari luar Yogya, seperti dari Brebes yang jumlahnya cukup banyak. Hal ini berkat usaha Bapak Abdul Hadi.
u. Tahun 1986/1987 mendapat Proyek tambahan local dan dari BP3 juga usaha membangun.
v. Tahun 1987 MTsN semua sudah berada di Cepet, Purwobinangun, Pakem.
w. Gedung yang ada di Labasan lalu dirintis untuk MTs Yappi dengan Kepala Sekolahnya yaitu Bapak A. Nabban Hasan.
x. Pada tahun 1986/1987 merupakan puncak MTsN Pakem karena murid paling banyak yang masuk
y. Pendaftar sampai 300 lebih dan yang diterima 192 anak.
z. Jumlah anak ini bisa bertahan sampai beberapa tahun lamanya karena saingannya belum ada.
aa. Tetapi pada tahun 1992 dengan berdirinya SMP Negeri Prayan mengurangi banyak anak yang masuk ke MTsN Pakem apalagi dengan penambahan kelas untuk SMP Negeri Donoharjo, lalu berdirinya SMPN Agro dan SMPN Pandowoharjo akhirnya animo murid yang masuk ke MTsN Pakem menjadi sedikit sekali.
bb. Tahun Ajaran 1996/1997 murid yang masuk turun total karena murid kelas I hanya ada 96 anak
cc. Tahun Ajaran 2000/2001 hanya 60 anak sehingga jumlah murid Tahun Ajaran 2010/2011 hanya ada ……. anak.
dd. Tahun ajaran 2011 murid yang masuk meningkat drastis, hal ini terbukti dengan jumlah murid kelas VII yang berjumlah mencapai…. Anak. Sehingga jumlah keseluruhan siswa di MTs N Pakem adalah…anak.
6. URUTAN KEPALA SEKOLAH :
a.  Bapak Djendro Wahono, BA         (menjabat)    Pada tahun 1978 s/d ……
b.  Bapak Drs. Suad             (menjabat)    Pada tahun 1990 s/d 1992
c.  Bapak Sumidi Bari Winoto, BA     (menjabat)    Pada tahun 1992 s/d ……
d.  Bapak Drs. Syaebani             (menjabat)    Pada tahun  ...… s/d 1997
e.  Bapak Drs. Mudhakir             (menjabat)    Pada tahun 1996 s/d 1998
f.  Bapak Drs. H. Ahmad Dahlan, MA     (menjabat)    Pada tahun 1998 s/d 2003
g.  Bapak Moh Sorim, S.Pd         (menjabat)    Pada tahun 2003 s/d 2008
h.  Drs. Suharyanto, MA             (menjabat)    Pada tahun 2008 s/d 2011
i.  Drs. H. Abdul Hadi, S. Pd.        (menjabat)    Pada tahun 2011 s/d sekarang
C. VISI dan MISI
1. Visi
“ Unggul dalam berprestasi, maju dengan Iptek berdasarkan Imtaq serta mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan masyarakat”
2. Misi 
a. Melaksanakan tata tertib madrasah untuk mencapai tingkat disiplin yang tinggi.
b. Melaksanakn pembelajaran dan bimbingan dengan intensif untuk mencapai tingkat kompetensi yang tinggi.
c. Melaksanakan bimbingan latihan, dan pembiasaan sehingga menjadi anggota keluarga masyarakat dan warga negara yang baik .
d. Mengembangkan potensi warga madrasah dalam pembelajaran dan bimbingan untuk mewujudkan tercapainya peningkatan Imtaq.
e. Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman warga masyarakat tentang madrasah.

D. STRUKTUR ORGANISASI
Madrasah Tsanawiyah Negeri Pakem adalah suatu lembaga pendidikan dan pengajaran tingkat menengah pertama yang memiliki nilai plus karena menjadikan agama Islam sebagai identitas lembaganya. Dalam suatu lembaga pendidikan untuk urusan pengajarannya mempunyai tata kerja tersendiri, begitu pula untuk pengajaran tata kerja di MTs N Pakem diperlukan struktur organisasi yang jelas sehingga diharapkan dapat tercapai efisiensi  serta efektifitas penyelenggaraan.
Struktur oraganisasi MTs N Pakem adalah struktur organisasi sekolah yang secara umum mengikuti aturan di bawah Kementrian Agama dan kurikulum yang dikembangkan MTs N Pakem juga melihat pada aturan yang ditetapkan. Adapun penjabarannya sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah/Madrasah
    Tugas dari Kepala Madrasah adalah memimpin dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keseluruhan kegiatan pendidik di Madrasah berdasarkan peraturan yang berlaku, mengorganisasikan, menyusun peecahan dan mencarikan solusinya, mendorong kreatifitas, mengkoordinasikan, melaksanakan pengawasan, monitoring, dan mengevaluasi semua kegiatan pendidikan di MTs Negeri Pakem. Kepala Madrasah di MTs Negeri Pakem di jabat oleh Bapak Drs. H. Abdul Hadi, S. Pd.
2. Tata Usaha
Tugas dari tata usaha atau staf pelayanan adalah berkaitan dengan permasalahan administrasi dan pelayanan secara umum yang meliputi: administrasi perkantoran, kepegawaian dan kesiswaan, keuangan, surat menyurat, mengurusi sarana dan prasarana peralatan sekolah, dan lain-lain.

3. Bidang Kurikulum
    Waka kurikulum di jabat oleh Bapak Hadlirin, S. Ag. Tugas waka kurikulum adalah menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan, menyusun pembagian tugas guru, dan jadwal pelajaran, mengatur pelaksanaan program penilaian dan kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, dan laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapor dan STTB.
4. Bidang Kesiswaan
    Tugas waka kesiswaan di pegang oleh Dra. Riyayani. Tugas waka kesiswaan adalah membantu dalam pelaksanaan yang berkaitan dengan kesiswaan, meliputi:
a)  Menyelenggarakan PPDB bekerjasama dengan waka bidang kurikulum
b)  Menyelenggarakan Orientasi Siswa Baru (MOS)
c)  Menyusun nomor induk siswa pada buku daftar induk siswa
d)  Membentuk pengurusOSIS dan membina kegiatannya
e)  Membentuk pembinaan koperasi siswa
f)  Membentuk pembinaan UKS/PKS/PMR
g)  Membentuk petugas dan menyelenggarakan upacara bendera secara rutin
h)  Menyelenggarakan upacara PHBI/PHBN bekerjasama dengan urusan humas
i)  Membentuk kepanitiaan dan melaksanakan studi wisata bekerjasama dengan Waka Bagian Humas
j)  Membuat laporan program kegiatan yang ditangani.
5. Waka Sarana Dan Prasarana
Waka sarana dan prasarana dipegang oleh Ibu Sri Sunariningsih.. Tugas dari waka sarana dan prasarana meliputi:
a)  Mengelola dan memelihara sarana pergedungan dan perlengkapan Madrasah
b)  Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana
c)  Mengelola dan memelihara sarana dan prasarana KBM
d)  Mengelola dan memelihara sarana prasarana kegiatan laboratorium    ketrampilan, lab. IPA, lab Bahasa, lab. Komputer, dan masjid
e)  Mengelola dan memelihara sarana dan prasarana olahraga
f)  Mengelola dan memelihara sarana dan prasarana pengumuman dan madding
g)  Mengelola dan memelihara mebeler ruang kelas dan ruang lainnya
h)  Mengelola dan memelihara lingkungan dan sarana kesehatan
i)  Mengelola dan memelihara peralatan kebersihan dan keindahan lingkungan
j)  Mengelola danmemelihara sarana prasarana perpustakaan
k)  Mengelola dan memelihara sarana prasarana administrasi dinding ruangan
l)  Mengelola adsministrasi dan keuangan iuran pendidikan rutin dan sumbangan orang tua atau wali siswa lainnya (komite)
m)  Mengurus tabungan siswa
n)  Mengurusi kesejahteraan guru atau pegawai bekerjasama dengan waka urusan humas
o)  Membuat laporan program kegiatan yang ditangani.   

6. Bidang Humas
    Waka humas dipegang oleh bapak Drs. Bambang Edi Susanto, M. Si. Tugas waka humas sendiri yaitu meliputi: mengadakan pertemuan/ rapat orang tua/wali siswa (komite), memberikan penjelasan tentang kebijakan madrasah, situasi, perkembangan sesuai pendelegasian kepala madrasah, mengadakan penyuluhan-penyuluhan kesehatan, ketertiban, pengumuman-pengumuman pada siswa, guru, dan masyarakat berkaitan kegiatan pendidikan di Madrasah, menyelenggarakan kegiatan Ramadhan dan pesantern kilat, mengumpulkan dan membagikan zakat fitrah, menyelenggarakan PHBI/PHBN bekerjasama dengan waka kesiswaan, menyelenggarakan studi wisata bekerjasama dengan
7. Kepustakaan dan Laboraturium
    Tugas bagian kepustakaan dan laboratorium adalah memelihara dan mengelola inventaris sekolah berupa alat-alat pengajaran maupun yang lainnya, memelihara, mengembangkan, mengamankan dan mendayagunakan sarana dan prasarana tersebut.
8. Wali Kelas
     Tugas dari wali kelas adalah sebagai orang tua kedua mewakili kepala madrasah dikelasnya, membina budi pekerti siswa dikelasnya, membantu kelancaran proses belajar mengajar siswa siswi dikelasnya.

Berikut ini merupakan struktur organisasi MTs N Pakem yang akan menjadi acuan dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut.

STRUKTUR ORGANISASI
MTs NEGERI PAKEM









    ( Keterangan Struktur Organisasi tercantum dalam lampiran)
E. GURU dan KARYAWAN
1. Staf Pengajar
    Dalam suatu lembaga pendidikan staf pengajar sangatlah penting peranannya karena tugas staf pengajar adalah melakukan kegiatan yang menyangkut keberlangsungan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), proses KBM di sekolah/madrasah sangat menentukan kualitas suatu sekolah.
    Proses KBM bukanlah semata-mata proses pembelajaran di kelas, akan tetapi juga termasuk persiapan dalam mengajar tersebut, seperti mempersiapkan RPP, silabus, metode dan bahan atau materi yang akan diberikan. Semua hal tersebut sangatlah penting karena dalam mengajar pengajar tidak hanya sekedar menyampaikan materi saja, akan tetepi pengajar juga harus memiliki metode dan strategi yang tepat sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan optimal.
    Selain itu pengajar juga harus mengontrol keadaan dan kehadiran peserta didik, apakah para peserta didik telah menguasai materi yang diberikan, sehingga hal itu bisa digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran. Dalam pembelajaran bukan saja materi yang penting, akan tetapi penanaman nilai-nilai, moral dan ketrampilan juga sangat penting ditanamkan dalam pembelajaran sehingga peserta didik tidak hanya pandai pada bidang kognitifnya saja, akan tetapi juga unggul pada bidang afektif dan psikomotoriknya juga. Karena semua hal tersebut akan dipertanggungjawabkan kepada Sekolah/Madrasah.
2. Guru Pembimbing
Tugas dari guru pembimbing adalah mengadakan koordinasi dengan wali-wali kelas dan wali murid, menyusun program bimbingan dan penyuluhan.
3. Karyawan
Karyawan yang dimiliki oleh  MTs Negeri Pakem adalah karyawan yang mempunyai keahlian dan ketrampilan dalam bidangnya  sendiri-sendiri.
(Adapun struktur staf MTs Negeri Pakem Tahun Pelajaran 2011/2012 tercantum dalam lampiran)
F. PESERTA DIDIK
 Peserta didik yang menimba ilmu di MTs Negeri Pakem berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. baik dari segi pendidikan sebagian besar peserta didik berasal dari Sekolah Dasar Negeri dan sebagian kecil dari Madrasah Ibdidaiyah dan SDIT. Adapun untuk segi ekonomi peserta didik, ada yang berasal dari keluarga mampu, menengah, kurang mampu. Dari segi kedaerahan, mayoritas peserta didik berasal dari Kecamatan Pakem dan Kecamatan Turi.
Adapun jumlah siswa pada tahun ajaran 2011/2012 ini adalah:
Kelas VII A        : 29 anak
Kelas VII B        : 30 anak
Kelas VII C        : 30 anak
Kelas VII D        : 28 anak
Kelas VII E        : 30 anak
Kelas VIII  A        : 26 anak
Kelas VIII B        : 26 anak
Kelas VIII C        : 26 anak
Kelas VIII D        : 28 anak
Kelas VIII E        : 28 anak
Kelas IX A        : 28 anak
Kelas IX B        : 28 anak
Kelas IX C        : 28 anak
Kelas IX D        : 28 anak
Kelas IX E        : 28 anak
Jumlah keseluruhan peserta didik sebanyak : 421 peserta didik.
(keterangan mengenai jumlah siswa tercantum dalam lampiran)


G. Sarana dan Prasarana
 Dalam suatu lembaga pendidikan, sarana dan prasarana adalah suatu hal yang sangat penting guna menunjang keberhasilan dan tujuan lembaga tersebut. Dengan adanya sarana dan prasarana yang mencukupi akan menunjang kelancaran proses belajar mengajar serta administrasi kelembagaannya. Adapun sarana dan prasarana yang ada di MTs Negeri Pakem antara lain yaitu:
SARANA FISIK MTs Negeri Pakem
Tahun Ajaran 2011/2012
No
Jenis
Jumlah
Keterangan
1.



2.


3.



















4.












5.
Tanah

Gedung
Konstruksi
Status
Digunakan
R.Kepala
R.Wakasek
R.TU
R.Guru
R.Kelas
R.Keterampilan
R.Lab.IPA
R.Lab Bahasa
R.Lab Komputer
R.Perpustakaan
Gudang
R.OSIS
R.Kopsis
Mushola
Parkir
Aula
Kantin
Ruang pertemuan

Meubel
Zice Board
Meja kerja (eselon)
Kursi bimbingan
Almari
Kursi murid
Meja siswa
Papan tulis
Papan mading
Papan absen
Papan info kelas
Papan pengumuman
Prasarana
Alat olahraga
Alat uks
Alat sound system
Alat kebersihan
Alat kesenian
Buku perpustakaan
5200 m2
2900 m2




1   
1   
1   
1  
15 
1   





1

1
1
1
2
1


2 buah
23 buah
18 shet
55 buah
608 buah
367 buah
19 buah
2 buah
10 buah
12 buah
4 buah

70 buah
1 shet
1 shet
I buah vacum cleaner
1 shet

Milik MTs N Pakem
Sewa

Permanen
Milik Kemenag

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik












BAB II
PELAKSANAN PPL-KKN INTEGRATIF DAN HASIL
A. Kegiatan   Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di madrasah adalah sebuah kegiatanyang menjadi inti berdirinya sebuah madrasah. Terdapat empat hal dalam pengelolaan PPL-KKN di sekolah atau madrasah yang harus dilaksanakan oleh mahasisa praktikan, yaitu: 1) observasi pembelajaran, 2) observasi persekolahan, 3) persiapan pembelajaran, dan 4) pelaksanaan praktik pembelajaran.
1. Observasi pembelajaran
Observasi pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan untuk mengamati guru pembimbing di Madrasah yang sedang melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam praktiknya , sebelum melakukan kegiatan observasi mahasiswa praktikan melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan guru pembimbing berkenaan dengan waktu, kapan mahasiswa diperkenankan untuk melakukan observasi pembelajaran.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi gambaran awal secara riil  tentang proses pembelajaran di dalam kelas, sekaligus untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh seorang guru sebagai tenaga pendidik terkait dengan kompetensi professional yang harus dikuasai. Sehingga dari observasi tersebut praktikan menjadi tahu bagaimana cara membuka pelajaran, teknik penyampaian materi pelajaran, keterampilan mengelola kelas, suara, sikap, penekanan hal-hal yang penting, dan cara menutup pelajaran serta hal yang lainnya.
Dari hasil konsultasi antara mahasiswa praktikan  dengan guru pembimbing Ibu Siti Mubarokah S.Ag. disepakati bahwa praktikan diberi kesempatan untuk melakukan observasi sebanyak satu kali yaitu:
Hari/ Tanggal        : Rabu, 20 Juli 2011
Bidang Studi        : Akidah Akhlak
Pokok Bahasan        : Pengertian akidah dan akhlak
Kelas/ Semester        :  VII C/ I
Jam Pelajaran        : ke 4-5
Metode            : Ceramah, tanya jawab dan tugas rumah
Adapun Aspek yang diamati dalam observasi pembelajaran di kelas adalah :
a. Membuka Pelajaran
Sebelum pelajaran dimulai guru terlebih dahulu mengucapkan salam dan menarik perhatian siswa agar siswa konsentrasi dalam pembelajaran dengan membaca basmalah bersama-sama. Karena pelajaran yang praktikan observasi merupakan pelajaran pertama kali tatap muka antara guru dengan siswa maka guru melakukan perkenalan terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi secara verbal untuk merangsang siswa agar  memikirkan materi yang akan dipelajari dan mengajak siswa mengingat kembali tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi. Interaksi aktif yang terjadi antara guru dan siswa pada awal pembelajaran ini adalah hal yang diharapkan oleh semua guru demi tercapainya tujuan pembelajaran. Akan tetapi peran dan keaktifan siswa masih dirasa kurang, siswa masih belum bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru di MTs. Setelah itu Guru menyampaikan materi serta tujuannya dengan cara yang bersahabat serta keibuan sehingga mengurangi rasa kecanggungan peserta didik saat berlangsunnya proses pembelajaran.
b.  Keterampilan Menjelaskan Materi
    Hal yang penting yang harus dimiliki oleh seorang pendidik salah satunya adalah penguasaan materi, pada saat menjelaskan materi guru sudah cukup menguasai materi yang diajarkan pada saat itu. Materi yang disampaikan disertai dengan contoh-contoh kongkrit sehingga mempermudah siswa dalam menagkap materi yang disampaikan. Selain ceramah Guru juga menggunakan metode interactive lecturing dimana siswa juga dilibatkan dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran tidak semata-mata dikuasai oleh guru saja.    
c. Interaksi Pembelajaran
Di dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pengeloaan kelas berjalan dengan cukup baik, Sesekali guru berkeliling ke belakang guna melihat perkembangan siswa yang terkadang ada siswa yang tidak memperhatikan ketika guru mengajar. Akan tetapi guru dapat mengatasinya dengan baik.
d. Keterampilan bertanya
Karakter guru yang lemah lembut  memperlancar interaksi antara siswa dan guru sehingga kesan guru yang menakutkan tidak tampak. Keterampilan penyebaran, pemindahan giliran dan pemberian waktu berpikir sudah cukup baik. Guru di kelas VII C harus sedikit bersabar dalam menunggu siswa menjawab pertanyaan yang diajukan hal ini dikarenakan siswa tergolong siswa baru yang sedang mengalami proses penyesuaian, jadi pemberian waktu berpikir itu sangat perlu dilakukan guna adanya interaksi yang baik antara guru dan siswa sehingga siswapun merasa tidak terbebani.
e. Keterampilan memberi penguatan
Penguatan teori dalam proses pembelajaran sangat perlu untuk dilakukan, hal ini sebagai upaya untuk memberikan pemahaman materi yang mendalam terhadap siswa. Guru memberikan penguatan verbal berupa penjelasan ulang  materi-materi pokok atau materi inti yang telah diajarkan yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas rumah.
f. Keterampilan Menggunakan waktu
Manajemen waktu sangat perlu dilakukan. Salah satu caranya adalah dengan menyertakan aloksi waktu pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada saat observasi dilakukan guru masuk dan meninggalkan kelas sesuai dengan  waktu yang telah dialokasikan. Akan tetapi guru  kurang memaksimalkan waktu selang yang ada selama proses pembelajaran, sehingga masih ada peserta didik yang tidak memperhatikan maupun bergurau sendiri.
g. Keterampilan Menutup Pelajaran
Pada saat observasi guru mengakhiri dan menutup  pelajaran tepat pada waktunya. Sebelum guru menutup pelajaran, guru kembali memberikan penekanan pada materi yang telah diberikan, selain itu guru juga memberikan motivasi agar para siswa lebih giat belajar dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah dan dikumpulkan pada saat pertemuan berikutnya. Tidak lupa guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam penutup.
Selain melakukan observasi pembelajaran praktikan juga mengobservasi keadaan kelas dan keadan diluar kelas. Adapun hasil pengamatannya sebagai berikut:
 Keadaan kelas
Keadaan kelas sejauh pengamatan praktikan cukup terkendali. Meskipun masih ada siswa yang melakukan kenakalan–kenakalan pada saat proses pembelajaran. Akan tetapi hal itu dapat diatasi baik oleh guru.
Observasi di luar kelas
Observasi di luar kelas sebatas mengamati aktivitas siswa-siswi MTs Negeri Pakem di luar jam pelajaran baik istirahat ataupun jam kosong karena tidak ada gurunya. Sepanjang pengamatan praktikan jam istirahat pertama sebagian besar digunakan untuk pergi ke kantin, ngobrol di kelas dan sebagian kecil pergi ke perpustakaan. Selain itu pada jam istirahat pertama ada jadwal sholat dhuha bagi siswa dan siswi, dan pembagiannya di gilir tiap kelas setiap harinya. Pada istirahat ke dua mereka diwajibkan mengikuti sholat berjamaah. Dimana pelaksanaan sholat dibagi menjadi dua kuarter. Pergaulan antar murid dan hubungan antara guru dan siswa dan perlakuan warga MTs Negeri Pakem terhadap mahasiswa PPL-KKN dirasa sangat baik.
2. Persiapan Pembelajaran
Persiapan  praktik pembelajaran dilakukan sebelum prsktikan melakukan praktik pembelajaran di kelas. Ada beberapa tahap yang dilakukan sebelum melaksanakan praktik pembelajaran, yaitu:
a. Menentukan bahan atau materi pelajaran untuk kegiatan praktik mengajar.
Sebelum praktikan melakukan praktik pembelajaran, praktikan menemui guru pembimbing untuk mendapatkan jadwal praktik dan materi yang akan disampaikan. Dikarenakan mata pelajaran Agama ada empat macam yaitu: akidah akhlak, fikih, al-Qur’an hadits dan SKI, maka praktikan disarankan agar mengajar semua mata pelajaran dengan masing-masing guru yang mengampu pelajaran tersebut yaitu ibu siti mubarokah S.Ag, ibu siti romlah S.Ag, ibu Dra. Siti ubiyati, ibu siti aminah S.Ag dan bpk Drs.H. Muhadi.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Setelah mendapatkan materi dari guru pembimbing, praktikan membuat RPP untuk praktik mengajar di kelas.  RPP yang digunakan praktikan untuk mengajar sudah mengacu pada RPP yang berkarakter sesuai dengan keputusan….
c. Membuat dan menyediakan media pembelajaran
Sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, praktikan terlebih dahulu menyiapkan media yang akan digunakan guna menunjang keberhasilan dan kelancaran dalam mengajar dan juga agar siswa tidak merasa bosan.
3. Pelaksanaan praktik pembelajaran
Pada praktik pembelajaran, Praktikan mendapatkan kesempatan melakukan praktik pembelajaran di kelas VII D, VII E, VIII A, VIII D, dan VIII E  dengan memegang mata pelajaran akidah akhlak, fikih, al-qur’an hadits dan SKI. Sebelum terjun ke kelas praktikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan guru pembimbing tentang proses pengajaran dikelas nantinya khususnya di MTs Negeri Pakem. Praktikan mempersiapkan kondisi fisik dan mental sebelum memulai praktik pembelajaran dengan menguasai materi yang akan disampaikan berikut metode yang akan digunakan dan dituangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam proses pembelajaran praktikan berusaha berpenampilan rapi dan bersih seperti lazimnya seorang guru. Persiapan selanjutnya adalah mengkonsultasikan dan meminta tandatangan guru pembimbing. Tidak lupa sebelum melaksanakan praktik pembelajaran praktikan berdoa agar apa yang dilakukan praktikan bermanfaat bagi praktikan khususnya dan bagi orang lain pada umumnya.

Hal-hal yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan ketika proses pembelajaran berlangsung yaitu:
a.  Membuka pelajaran
Pada kegiatan awal praktek pembelajaran praktikan memulai pembelajaran dengan mengucap salam, berdo'a, menyampaikan apersepsi, memberikan pre test dan menyampaikan topik/tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada proses pembelajaran. Terkadang praktikan juga menggunakan permainan otak guna merangsang konsentrasi peserta didik. Praktikan juga memberikan motivasi kepada siswa agar semangat untuk mengikuti pembelajaran pada kegiatan awal pembelajaran.
b. Menyampaikan materi
Pada kegiatan inti, praktikan memulai menjelaskan materi selama kurun waktu tertentu, praktikan juga menggunakan contoh-contoh yang mudah dipahami oleh peserta didik. Praktikan menjelaskan materi dengan berbagai metode dan strategi yang telah direncanakan sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Ada beberapa metode yang praktikan gunakan dalam menyampaikan materi praktik pembelajaran di kelas, metode yang digunakan disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan dan disesuaikan dengan kelas yang dimasuki. Adapun metode tersebut adalah:
1) Ceramah
2) Interactive lecturing
3) The power of two
4)  Diskusi
5)  Jigsaw learning
6) Group resume
7) Card sort
8) Menyusun puzzle
c. Media dan sumber belajar
Dalam proses pebelajaran di kelas, mebutuhkan media dan sumber belajar guna mendukung keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Adapun media yang digunakan praktikan adalah sebagai berikut:
1) White board
2) Penghapus
3) Spidol
4) Kertas
5) Al-Qur’an dan terjemahannya
6) LCD
7) Netbook
8) Power point
9) Kartu index
10) LKS
Adapun sumber belajar meliputi buku-buku yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, diantaranya yaitu:
1) H. Darsono. Membangun akidah dan akhlak kelas VII MTs. Tiga serangkai. 2009
2) Ibrahim, T. dan H. Darsono, 2009. Pemahaman Al-Qur’an dan Hadis untuk kelas VIII Madrasah Tsanawiyah. Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Hal.12-19.
3) Yuli, Astuti. 2011. LKS Qur’an Hadits untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Semester I. Klaten. Sinar Mandiri. Hal. 18-26
4) H. Darsono. Membangun akidah dan akhlak kelas VIII MTs. Tiga serangkai. 2009
5) Ibrahim, T. dan H. Darsono, 2009. Penerapan FIKIH untuk kelas VIII Madrasah Tsanawiyah. Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
6) DEPARTEMEN AGAMA RI, 2002. Buku pelajaran FIQIH untuk madrasah Tsanawiyah kelas 2. Jakarta.
7) Ibrahim, T. dan H. Darsono, 2008. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 2. Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
8) DEPARTEMEN AGAMA RI, 2002. Buku pelajaran SKI untuk madrasah Tsanawiyah kelas 2. Jakarta.
d. Evaluasi
Dalam evaluasi ini, praktikan dapat mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami dan menerima materi yang telah diajarkan. Evaluasi yang dilakukan praktikan meliputi dua macam, pre test dan post tes. Tujuan diadakannya evaluasi yaitu:
1) Untuk memotivasi peserta didik dalam belajar
2) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik
3) Untuk mengukur sejauh mana keberhasilan tujuan yang telah dirumuskan dalam RPP

e. Menutup pelajaran
Pada saat menutup pelajaran, praktikan meninjau kembali isi materi dan melakukan pengecekan apakah indikator pembelajaran sudah tercapai atau belum. Pengecekan tersebut dilakukan dengan cara memberikan post test dengan berbagai variasi, seperti pertanyaan lisan, tes tertulis, kuis dan lain-lain. Setelah melakukan post test praktikan melakukan tindak lanjut bila ternyata ada materi yang belum bisa diterima seluruh siswa dengan memberikan penekanan pada materi yang belum dikuasai. Kemudian praktikan menutup pelajaran dengan pemberian motivasi, berdo'a dan salam penutup.
Adapun jadwal pelaksanaan praktik mengajar adalah  sebagai berikut :
No
Hari/ tgl/bln
Mapel
Pokok bahasan
Kelas
Jam ke-
1
Kamis, 28  juli 2011
AA
Menjelaskan hubungan Iman,Islam,dan Ihsan
VII E
5-6
2
Jum’at, 05 Agt 2011
AA
Menunjukkan bukti/dalil adanya kitab-kitab Allah
VIII A

3
Kamis, 11 agustus 2011
Al-Qur’an Hadits
Menjelaskan fungsi al-qur’an dan hadits
VII D
1-2
4
Selasa, 16 agustus 2011
Al-Qur’an Hadits
Ketentuan rizki
VIII A
1-2
5
Kamis, 18 agustus 2011
AA
Macam, fungsi dan isi kitab allah
VIII D

6
Senin, 19 september 2011
Fikih
Macam-macam puasa
VIII A
4-5
7
Jum’at, 7 oktober 2011
SKI
Perkembangan dan tokoh ilmuan muslim masa dinasti abbasiyah
VIII D
1-2
8
Jum’at, 14 oktober 2011
SKI
Peranan dan karya tokoh ilmuan muslim masa dinasti abbasiyah
VIII D
1-2
9
Sabtu, 15 oktober 2011
Fikih
Zakat mal
VIII E
3-4

Selain melaksanakan praktik pembelajaran formal, praktikan juga melaksanakan praktik pembelajaran di kelas-kelas yang kosong ketika menjadi guru piket dan menggantikan guru pembimbing ibu siti mubarokah jikalau beliau sedang berhalangan.. Sehingga praktikan melaksanakan praktik pembelajaran formal sebanyak 9 kali dan 4 kali mengisi jam kosong.
B. Kegiatan Persekolahan
Kegiatan praktik persekolahan dilakukan oleh mahasiswa praktikan baik secara kolektif maupun individual diluar praktik pembelajaran dikelas. Bentuk praktik persekolahan ditentukan oleh koordinator guru pembimbing dengan mengacu kepada kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga dalam pelaksanaannya akan dibimbing oleh koordinator guru pembimbing/guru/tenaga kependidikan lainnya yang ditunjuk oleh kepala sekolah atau koordinator guru pembimbing.
Kegiatan praktik persekolahan meliputi tugas administrasi,  tugas ekstrakurikuler dan kegiatan kelembagaan lainnya. Keterampilan yang dilatihkan dalam praktik persekolahan adalah:
1. Administrasi Siswa
Administrasi siswa merupakan keseluruhan proses yang telah direncanakan dan diusahakan secara sengaja terhadap pembinaan siswa agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Administrasi kesiswaan menjadi tanggung jawab wakil kepala madrasah urusan kesiswaan atas wewenang yang diberiakan kepala madrasah. Adapun di MTs Negeri Pakem ini jabatan tersebut dijabat oleh Ibu Dra. Riyayani Suryandari dan Bapak Sriyana. Kegiatan mahasiswa praktikan yang berhubungan dengan administrasi kesiswaan antara lain yaitu:
1)  Bimbingan Iqra’ bagi kelas VII dan kelas VIII  dilaksanakan setiap hari Selasa dan Rabu saat program aplikasi dan pengembangan diri belum dimulai. pada saat bulan Ramadhan, iqro’ dilaksanakan setiap hari sebelum jam pelajaran dimulai. dan setiap hari kamis saat program apilakasi dan pengembangan diri sudah berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan bimbingan Iqra’ ini dilakukan bertujuan guna memberantas buta huruf Arab dan memperlancar siswa dalam membaca Al-Qur’an.
2) Mengadakan perlombaan dalam rangka menyambut HUT Republik Indonesia ke 66 yang meliputi: lomba Qiro’ah, adzan, sholat berjama’ah dan lomba kebersihan kelas. Perlombaan ini dilaksanakan pada tanggal 18-20 agustus 2011 .Pada perlombaan ini mahasiswa praktikan terlibat sebagai panitia lomba dan koordinator lomba Qiro’ah. perlombaan ini masuk dalam progam kerja PPL-KKN Integratif.
3) Membantu panitia pesantren kilat dengan peserta siswa kelas VIII yang      Dilaksanakan pada tanggal 12-14 Agustus 2011.Tugas mahasiswa praktikan yaitu membantu pelaksanaan kegiatan pesantren kilat.
2. Administrasi Personil sekolah
Kegiatan dalam administrasi personil yang dilakukan oleh praktikan adalah membantu tugas guru piket. Adapun tugas guru jaga atau guru piket antara lain:
1) Mencatat siswa yang terlambat datang atau yang meminta izin karena tidak bisa mengikuti jam belajar selanjutnya dikarenakan sakit atau keperluan lainnya.
2) Mencatat guru yang absen atau izin pada hari tersebut.
3) Mencatat guru dan siswa yang datang terlambat.
4) Mengisi mata pelajaran yang kosong
Mengawasi pelaksanaan tugas yang diberikan guru bidang studi yang bersangkutan.
Mengisi dengan bidang yang menjadi tanggung jawabnya.
5) Mengisi buku piket yang telah disediakan oleh madrasah
6) Menerima surat izin siswa dan melaporkan ke kelas siswa tersebut.
3. Administrasi Kurikulum
Kegiatan administrasi kurikulum yang dilaksanakan oleh praktikan adalah membantu kegiatan belajab mengajar (KBM), kegiatan ekstrakulikuler, membantu administrsi yang terkait dengan data peserta didik.
4.  Administrasi Sarana dan Prasarana
Administrasi sarana dan prasarana merupakan segenap proses penataan yang bersangkut-paut dengan pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan agar tercapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien. Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses pembelajaran. Praktikan dilibatkan dalam pemberian dan pendindingan inventarisasi di MTs Negeri Pakem.

5. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Konseling
Bimbinangan dan Konseling (BK) di Mts Negeri Pakem ditangani oleh Bapak Rustamaji, S. Pd dan Ibu Indar Yuliah S.Pd. Dalam pelaksanaan kegiatannya, bimbingan dan konseling membantu Kepala Madrasah. Adapun kegiatannya sebagai berikut:
1) Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan konseling
2) Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik tentang kesulitan-kesulitan belajar.
3) Memberi layanan dan bimbingan kepada peserta didik agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar.
4) Memberikan saran dan pertimbangan kepada peserta didik dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.
5) Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling.
6) Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling.
7) Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar.
8) Menyusun dan melaksanakan progam tindak lanjut bimbingan dan konseling.
9) Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling
10) Mencatat dan pribadi peserta didik dalam buku induk.
6.  Pengelolaan Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan)
Perpustakaan MTs Negeri Pakem dikelola oleh Ibu Fari Ariyani, A.Md selaku koordinator dan para stafnya yang berada di bawah pengawasannya. Tugas yang dilakukan dalam ruang perpustakaan antara lain:

1) Membersihkan ruangan dan rak buku
2) Menyusun buku sesuai dengan kode buku dan kelas buku
3) Penyampulan buku dan perbaikan buku yang rusak
4) Pembuatan katalog
5) Pendataan pengunjung perpustakaan
6) Melayani, mencatat dan mendata peminjam dan pengembalian buku.
7) Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku perpustakaan.
C. Kegiatan Pengabdian dan Pengembangan
Kegiatan pengabdian dan pengembangan yang telah dilakukan oleh mahasiswa PPL-KKN di MTs Negeri Pakem diantaranya meliputi: bidang keagamaan, bidang pengembangan sumber daya manusia, bidang ekstrakulikuler dan bidang fisik.
1. Bidang Keagamaan
Kegiatan keagamaan dilaksanakan oleh mahasiswa PPL-KKN bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya penanaman ajaran-ajaran Islam sejak dini. Diantara kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang berkenaan dengan bidang keagamaan antara lain yaitu:
1) Bimbingan Iqra’ dan Al-Qur’an bagi kelas VII dan VIII
Mahasiswa PPL-KKN mendapat amanah untuk mendampingi siswa kelas VII dan VIII dalam program bimbingan Iqra’ dan Al-Qur’an. Kegiatan ini dilaksanakan pada setiap hari Selasa dan Rabu pada jam pelajaran terakhir. Namun pada saat bulan Ramadhan jadwal pendampingan Iqra’ menjadi setiap hari yaitu pada jam pertama sebelum pelajaran dimulai. Kemudian jadwal dirubah lagi menjadi hari Kamis siang jam terakhir pada saat program aplikasi dan pengembangan diri sudah mulai berjalan. Dalam pelaksanaanya siswa diminta untuk membaca sedangkan mahasiswa praktikan mendengarkan dan mengevaluasi bacaan. Tujuan dari kegiatan ini adalah pengentasan buta huruf Arab bagi siswa di MTs Negeri Pakem.
2) Penerimaan dan pembagian zakat
Kegiatan penerimaan zakat dilaksanakan pada tangggal 05-13 Agistus 2011 di ruang OSIS MTs Negeri Pakem pada saat jam pelajaran berlangsung maupun saat istirahat. Zakat yang dibayarkan yaitu sebesar 2,5 kg beras ataupun Rp. 20.000,00 jika berbentuk uang. Adapun pentasarufan zakat dilaksanakan pada tanggal 16-18 Agustus 2011. Dalam kegiatan ini mahasiswa PPL-KKN Integratif membantu dalam kepanitiaan.
3) Kegiatan pesantern kilat
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12-14 Agustus 2011. Kegiatan pesantren ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII. Pada Ramadhan tahun ini agak sedikit berbeda dengan Ramadhan tahun kemarin. Jika tahun kemarin pesantren kilat dibagi menjadi dua gelombang yaitu putra sendiri dan putri sendiri, akan tetapi pada tahun ini kegiatan pesantren kilat siswa putra dan putri dilaksanakan secara bersama-sama dan peserta pesantren kilat dibagi menjadi 5 kelompok. Dalam kegiatan ini mahasiswa PPL-KKN bertugas sebagai pendamping dalam pelaksanaan pesantren kilat.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat pesantren kilat antara lain yaitu:
1) Tadarus dilanjutkan dengan Iqra’
2) Materi Aqidah tentang rukunIman
3) Istirahat
4) Materi tentang Akhlaq terhadap diri sendiri dan sesame
5) Materi tentang ibadah sholat
6) Check in
7) Sholat Dhuhur dilanjutkan dengan pembekalan
8) Materi Aqidah II tentang rukun Iman
9) Materi Akhlaq II tentang adab di masjid dan doa keluar masuk masjid
10) Materi ibadah tentang bacaan sholat (Qouliyah) dan gerakan sholat (Fi’liyah)
11) Sholat Asar berjamaah
12) Penilaian sholat Maghrib (Qouliyah dan Fi’liyah)
13) M.C.K
14) Buka bersama dilanjutkan dengan sholat Maghrib berjamaah
15) Tadarus Al-Qur’an Klasikal (dimulai dari suat Al-Baqoroh)
16) Sholat Isya dan Tarawih dilanjutkan denagn kultum
17) Pemutaran film bersamaan dengan pembagian snack
18) Renungan malam (berhubungan dengan keimanan, akhlaq dan ibadah)
19) Istirahat
20) Makan sahur
21) Sholat subuh berjamaah dengan warga dilanjutkan dengan kultum
22) Bersih-bersih kelas dan lingkungan madrsah
23) Jalan sehat
24) Upacara penutupan
2.  Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Program ini bertujuan guna mengembangankan sumber daya manusia yang ada di madrasah..  Dalam PPL-KKN Integratif  ini mahasiswa praktikan menyusun program yang terkait dengan pengembangan SDM, yaitu dengan mengadakan penyuluhan Napza yang bertemakan “Bahaya Napza bagi Kesehatan dan Moral Remaja” yang dilaksanakan pada hari Rabu, 21 September 2011. Kegiatan dimulai pada pukul 11.00-selesai, bertempat di aula MTs Negeri Pakem. Dengan nara sumber saudara Ali Agil yang diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 127 siswa.
3.  Bidang Ekstrakulikuler
Pada bidang ektsrakulikuler ini mahasiswa membantu kegiatan pengembangan diri yang diselenggarakan oleh MTs Negeri Pakem. Kegiatan tersebut meliputi pembuatan angket,
penyebaran angket dan rekap data hasil angket tersebut. pada kegiatan pengembangan diri ini siwa diperbolehkan untuk memilih program pengembnagn mana yang cocok dengan bakat dan minat peserta didik. Kegiatan  pengemnbangan diri yang wajib diikuti oleh seluruh siswa di MTs Negeri Pakem antara lain yaitu:
1) Qira’ah
2) Bulutangkis
3) Tenis Meja
4) Bola Voly
5) Futsal
6) Tata Boga
7) Menjahit
8) Seni Tari
9) Seni Musik
10)  Tae Kwon Do
11)  Elektronika
4.  Bidang Fisik
Pada bidang ini pelaksanaan program kerja diarahkan untuk melengkapi sarana dan prasarana madrasah yang masih kurang ataupun sifatnya memperbaiki. Diantara program kerja mahasiswa PPL-KKN Integratif yang terkait dengan bidang fisik antara lain:
1) Pengecatan taman depan kelas VIII, IX, depan ruang guru dan BK serta sebelah selatan ruang TU MTs Negeri Pakem. Kegiatan ini merupakan kegiatan kelompok mahasiswa PPL-KKN. Pengecatan taman ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011. Adapun pengadaan dana pada program pengecatan taman ini bersumber dari mahasiswa PPL-KKN.
2) Pembersihan dan perbaikan apotek hidup ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2011. Program ini bekerjasama dengan bagian UKS, karena untuk kegiatan apotek hidup ada dibawah tanggung jawab UKS. Dalam pelaksanaannya mahasiswa dibantu oleh Ibu Siti Romlah, S.Ag selaku penangggung jawab Uks. Adapun dana untuk program apotek hidup ini berasal dari mahasiswa PPL-KKN. Adapun hal-hal yang delakukan antara lain:
a)    Mencabuti rumput dan hama pengganggu tanaman serta membersihkan sampah-sampah plastik yang ditibun dalam tanah.
b) Memanen hasil apotek dan warung hidup yang ditanam pada tahun 2010.
c) Mencangkuli tanah untuk lahan penanaman tanaman
d) Membuat petakan tanah sebagai media tanam
e) Memupuk tanah sebelum tanaman ditanam menggunakan pupuk kandang dan pupuk kompos.
f) Menanam tanaman (lengkuas, jahe, kunyit, temu ireng, temu lawak, terung, cabe, kacabg panjang, kacang tolo, tomat, jagung, sawi, yodium,dll.)
g) Menyiram dan merawat tanaman.
3) Mengadakan program plangisasi
sasaran program ini yaitu pohon-pohon serta tanaman yang ada di MTs Negeri Pakem. Setiap pohon ataupun tanaman ditempelkan nama asli dan nam ilmiahnya, selain itu juga membuat jargon yang kemudian ditanam di taman-taman sekolah. Adapun jargun yang ditulis antara lain seperti: “RAWATLAH AKU”, “MENYIRAM ITU MEMYENANGKAN “dll. Program ini bertujuan untuk megenalkan siswa pada lingkungannya dan mengajarkan siwwa akan pentingnnya cinta pada linkungan. Adapun dana yang dibutuhkan semuanya bersumber dari mahasiswa PPL-KKN
4) Pengadaan papan pengumuman, pengadaan ini merupakan hasil permintaan dari madrasah. Papan pengumuman yang ada di madrasah dirasa kurang sehingga membutuhkan tambahan. Dalam pengadaan ini papan yang diberikan berjumlah 2 buah.
5) Pengadaan mukena, sasaran dari pengadaan ini adalah para siswa putri yang tidak membawa mukena ke madrasah sehingga tidak dapat mengikuti sholat dhuhur berjama’ah di madarasah. Pada pengadaan ini mukena yang diberikan sebanyak 3 buah.
6) Pengadaan buku di perpustakaan, dalam program ini merupakan program individu praktikan. Program ini bertujuan untuk melengkapi koleksi buku di perpustakaan yang dirasa kurang memadai. Program individu ini juga dilakukan oleh para mahasiswa praktikan lainnya.
7) Pengadaan CD murotal dan asmaul husna untuk guru pembimbing, program ini merupakan program individual yang bertujuan untuk membantu mempermudah guru pembimbing dalam pengembangan diri siswa.




























BAB III
ANALISIS KEGIATAN DAN HASIL
A. Kontribusi yang Diberikan bagi Madrasah
1. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih, seperti halnya guru dengan siswa. Pembelajaran tidak akan terjadi apabila hanya terdapat guru saja atau siswa saja. Oleh sebab itu apabila suatu proses pembelajaran ingin berjalan dengan baik maka harus terdapat adanya hubungan yang harmonis dan sinergis antara guru dan peserta didik.
Dalam praktik pembelajaran praktikan dituntut untuk dapat memahami dan mengenali setiap karakter peserta didik dan lingkungan yang ada disekitarnya guna membantu memperlancar dalam kegiatan belajar mengajar dan membantu praktikan dalam pemilihan metode yang tepat yang perlu digunakan ketika praktik mengajar. Tidak hanya metode yang perlu diperhatikan ketika mengajar, penguasaan materi dan pengelolaan kelas adalah bekal yang harus dimiliki oleh seorang guru.diantara ketiganya itu harus saling melengkapi dan memang harus diperhatikan ketika mengajar. Apabila praktikan tidak dapat menguasai kelas dengan baik maka materi juga tidak akan tersampaikan oleh siswa. Sehingga diperlukan metode yang tepat agar kegiatan belajar dapat terlaksana sesuai dengan tujuan awal.
Praktik pembelajaran yang dilakukan oleh praktikan dituntut untuk mempunyai beberapa keterampilan didalamnya. Oleh karena itu praktikan seringkali berkonsultasi dengan pembimbing berkenaan dengan RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) dan proses pembelajaran. Evaluasi yang dilakukan oleh pembimbing pada praktikan saat mengajar sangat bermanfaat bagi praktikan untuk meningkatkan keterampilan praktikan dalam mengajar.
PPL-KKN Integratif yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juli-27 Oktober 2011 dalam proses pembelajarannya berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal yang direncanakan dan dalam melaksanakan program kerja sesuia dengan rencana baik program kelompok maupun individual, karena sekolah MTs N Pakem mempunyai kelas paralel yang banyak sehingga mampu menampung dalam praktik pembelajaran.
Selama pelaksanaan PPL-KKN di MTs N Pakem, praktikan mengidentifikasi sejauh mana keberhasilan dan hambatan yang dihadapi oleh praktikan.
a.  Faktor penghambat
Dari peserta didik
Kendala  dari peserta didik antara lain masih ada peserta didik yang kurang berkonsentrasi dan memperhatikan saat proses pembelajaran. Mereka mengangap bahwasanya praktikan hanyalah mahasiswa yang sedang praktik mengajar  yang tidak mempunyai kewenangan seperti guru-guru lainnya,
Tidak bias dipungkiri, bahwa selama praktek mengajar kadang praktikan tidak dapat mengendalikan kelas. Sehingga materi yang disampaikan tidak sepenuhnya bisa tersampaikan oleh peserta didik. 
Dari praktikan
Kendala dari praktikan antara lain yaitu kurangnya kemampuan yang dimiliki praktikan dalam mengembangkan suatu dasar atau metode/strategi sehingga ada kalanya praktikan kurang mampu mengendalikan suasana kelas yang kurang kondusif. Selain itu kesenjangan antara teori dengan praktek.  Dalam praktiknya mahasiswa praktikan dituntut bertindak sebagai guru yang professional. Sehingga dalam praktiknya praktikan mencoba menggunakan metode maupun strategi active learning. Akan tetapi pada saat mengajar praktikan merasa bahwa para peserta didik tersebut belum terbiasa menggunakan metode-metode tersebut. Para siswa terbiasa belajar dengan menggunakan metode konvensional yang biasanya diterapkan oleh guru mata pelajaran.
b.  Faktor pendukung
Meskipun banyak anak yang lumayan sukar dikendalikan, tetapi masih banyak siswa yang mau belajar dengan benar, hal ini menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi praktikan
Adanya bimbingan, bantuan dan dukungan dari guru pembimbing yang menjadkan praktikan tetap terus berupaya mengasah ketrampilannya dalam mengajar.
2. Analisa Terhadap Hasil Praktik Persekolahan
Praktik persekolahan bertujuan untuk memberikan pengalaman bagi mahasiswa praktikan tentang bagaimana suatu  pengelolaan dan administrasi pada suatu lembaga pendidikan. Pengelolaan lembaga pendidikan bertujuan untuk menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran. Semakin kondusif suatu lingkungan pembelajaran akana semakin berdampak positif pada hasil maupun tujuan suatu pembelajaran.
Kegiatan persekolahan yang dilakukan oleh praktikan di MTs N Pakem meliputi: Administrasi madrasah, pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, pengelolaan sumber belajar (perpustakaan), tugas bagian Tata Usaha, ruang piket guru, unit kesehatan sekolah (UKS) dan tugas di bidang keagamaan.
Dalam pelaksanaanya, para mahasiswa telah membagi tugas terlebih dahulu. Koordinator PPL-KKN membuat jadwal piket, sehingga ketika waktu pelaksanaannya para praktikan telah mengetahui dan siap bertugas pada bagiannya masing-masing. Jadwal piket diputar setiap satu minggu sekali sehingga para praktikan dapat merasakan dan mendapat pengalaman dari setiap bagian yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini praktikan dibantu dan dibimbing oleh para staf dan karyawan yang berada di MTs N Pakem.
Dalam kegiatan persekolahan, kontribusi yang telah diberikan oleh mahasiswa praktikan bagi MTs N Pakem, antara lain:
a. Tugas di Tata Usaha (TU)
Tugas yang dilaksanakan oleh praktikan selama di Tata Usaha antara lain yaitu:
1) Merekap data siswa baru tahun ajaran 2011-2012
2) Membuat data base siswa kelas VII-IX
3) Menginput ledger nilai-nilai semester ganjil dan genap
4) Menyalin dan memperbaharui nomor induk siswa
5) Memindah foto siswa
6) Merekap data ijazah SD kelas VII dan VIII
7) Membuat surat permohonan NISN baru bagi peserta didik
8) Meotong dan membagikan kartu ujian MID semester
9) Membuat amplop
10) Mengedit surat edaran yang akan dibagikan pada peserta didik.
11) Membagikan buku kepada peserta didik
b. Ruang Piket Guru
Tugas yang dilakukan oleh praktikan di ruang piket guru antara lain:
1) Mendata peserta didik yang terlambat dan memberikan surat izin
2) Mengisi buku piket yang telah disediakan oleh madrasah
3) Melakukan presensi keliling atau cek absen
4) Menyampaikan tugas yang telah dititipkan oleh guru yang izin mengajar
5) Menggantikan guru yang berhalangan mengajar
c. Unit Kesehatan Sekolah
Aktivitas yang dilakukan oleh praktikan di UKS adalah:
1) Mendata siswa yang berkunjung ke UKS
2) Mendata siswa yang membutuhkan pengobatan
3) Melayani dan mengobati siswa yang sakit.
4) Memanggil siswa untuk berobat ke puskesmas bagi siswa yang tercatat mempunyai sedikit gangguan kesehatan
5) Cek berat dan tinggi badan
d. Bimbingan Konseling (BK)
Aktivitas yang dilakukan praktikan di bidang bimbingan dan konseling yaitu menyusun hasil angket yang dilakukan pada siswa VII-IX dan memberikan blangko keakraban siswa.

e. Perpustakaan
Aktivitas yang dilakukan oleh praktikan selama di perpustakaan antara lain yaitu:
1) Menyampul buku
2) Menata dan merapikan buku
3) Merekap data kategori buku
4) Membuat katalog buku
5) Menyalin nomor klasifikasi buku dari buku induk
6) Menjilid arsip-arsip soal ulangann mid semester tahun 2011
7) Melayani peminjaman dan pengembalian buku.
8) Menyalin daftar pinjaman buku siswa
9) Membuat kliping
f. Bagian Keagamaan
Tugas mahasiswa dibidang keagamaan antara lain yaitu:
1) Membuat jadwal pendamping pengentasan Iqra’
2) Merawat dan merapikan Iqra’
3) Membantu guru mengkondisikan siswa untuk sholat, baik itu sholat dhuha maupun sholat dhuhur dan jum’at.
4) Mengisi materi siswa yang berhalangan sholat jumat
5) Ceramah sholat jumat di aula
3. Analisis Pelaksanaan Program Kerja Pengabdian Dan Pengembangan    Lembaga
Kegiatan ini meliputi kegiatan fisik dan non fisik dan serta pengembangan sumber daya manusia atau lembaga pendidikan. Secara umum kegiatan pengabdian lembaga ini telah dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan dengan B. mengadakan beberapa program kerja yang berorientasi pada pengembangan secara fisik maupun pengembangan sumber daya manusianya. Secara keseluruhan program pengabdian dan pengembangan lembaga berjalan sesuai jadwal dan terlaksana dengan baik.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Kegiatan Pembelajaran
a. Faktor pendukung
Adanya hubungan baik antara praktikan dengan guru pembimbing, sehingga mempermudah praktik pembelajaran
Adanya evaluasi yang dilakukan guru pembimbing pada cara mengajar praktikan, sehingga praktikan mengetahui kekurangan dan kelebihan praktikan dalam mengajar
Adanya hubungan baik antara praktikan dan peserta didik sehingga membantu kelancaran dalam proses mengajar
Tersedianya buku referensi yang memadahi sehingga praktikan tidak kesulitan dalam mencari materi yang akan diajarkan.
b. Faktor penghambat
Kesan negatif peserta didik kepada praktikan yang dianggap hanya guru praktik saja membuat beberapa siswa kurang menghargai mahasiswa praktikan sehingga siswa tidak memperhatikan, bermain dan ngobrol sendiri. Hal itu menjadikan proses pembelajaran mebjadi sedikit terganggu
Kurangnya kedisiplinan dan kesadaran siswa dalam mengikuti pelajaran.
Kurangnya semangat belajar peserta didik
2. Kegiatan Persekolahan
a. Faktor pendukung
Dalam pembagian tugas kerja harian mahasiswa dibagi secara merata dan diroling setiap minggunya. Sehingga ketika pelaksanaan tugas, para mahasiswa sudah mengetahui pos-pos mana yang harus diisi. Dan dikarenakanada system roling maka para mahasiswa dapat merasakan semua tugas di pos-pos yang telah ditentukan.
Adanya hubungan baik antara mahasiswa praktikan dengan para karyawan ataupun petugas di MTs Negeri Pakem

b. Faktor penghambat
Kurangnnya kedisipinan waktu dan kesadaran dari para mahasiswa praktikan, sehingga pada waktu tertentu terdapat ada pos-pos yang tidak terisi
Kurangka kekompakan antara mahasiswa praktikan.
3. Kegiatan Pengabdian dan Pengembangan Lembaga
a. Faktor pendukung
Adanya hubungan yang baik dan sinergis antara mahasiswa PPL-KKN Integratif.
Mudahnya meminta persetujuan kepala madrasah sehingga memperlancar jalannya program kerja.
Adanya hubungan yang baik antara mahasiswa dengan guru dan karyawan sehingga banyak membimbing, mengarahkan dan membantu terlaksananya program PPL-KKN.
Kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan penanggung jawab UKS yang berkaitan dengan pelaksanaan program sehingga mapu berjalan dengan lancar.
b. Faktor penghambat
Minimnya dana
Keterbatasan waktu.








BAB IV
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari seluruh rangkaian Program Kerja PPL-KKN Integratif 2011 yang berlokasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pakem dapat diambil kesimpulan bahwa program kelompok maupun individu dapat dilaksanakan dan terealisasi dengan baik.
Berdasarkan hasil dari PPL-KKN Integratif yang dilaksanakan pada tanggal 18 juli- 27 oktober, kami mendapatkan kesimpulan antara lain yaitu:
1. PPL-KKN Integratif merupakan salah satu langkah bagi mahasiswa sebagai calon guru untuk mengenal kegiatan sekolah atau madrasah dengan segala problematikanya, selain dari kegiatan belajar mengajar di kelas.
2. Penerjunan PPL-KKN Integratif  yang dilaksanakan bertepatan dengan masa awal aktif masuk sekolah dirasa kurang efektif karena mahasiswa tidak dapat mengikuti dan membantu proses kegiatan penerimaan siswa baru serta tidak dapat membantu dalam  pelaksanaan MOS.
3. Pelaksanaan PPL-KKN Integratif 2011 ini bertepatan dengan mutasi beberapa guru Madrasah Negeri Pakem. Hal ini mengakibatkan seringkali terjadinya perubahan pada jadwal pelajaran sehingga hal tersebut berdampak pada jadwal praktik mengajar para mahasiswa praktikan.
4. Kurikulum madrasah yang belum tersusun dengan rapi mengakibatkan  program kerja PPL-KKN Integratif menjadi rancu. Selain itu menjadikan program individual para mahasiswa praktikan menjadi banyak yang tidak terealisasikan.
5. Praktik persekolahan yang dilakukan oleh praktikan selama tiga bulan memberikan begitu banyak pengalaman dan ketrampilan bagi mahasiswa praktikan.  Praktikan dapat mengetahui secara langsung bagaimana suatu madrasah itu dapat berjalan dengan baik. Bagaimana tugas kepala Madrasah , guru, tata usaha, administrasi madrasah, bimbingan dan konseling, penangan peserta didik, perpustakaan , pelaksanaan UKS dan bagian keagamaan.
6. Karena kegiatan pengembangan diri dan aplikasi baru dilaksanakan ketika mahasiswa PPL-KKN hampir selesai, maka mahasiswa praktikan kurang terlibat dalam kegiatan tersebut.
7. Karena mendapat kesempatan mengajar minimal delapan kali, mahasiswa lebih termotivasi untuk mengembangkan materi, metode serta strategi yang digunakan dalam mengajar. Sehingga nantinya akan timbul profesionalitas guru seperti yang diharapkan.
8. Dengan adanya praktik pembelajaran secara langsung dan nyata membuat mahasiswa sadar bahwasanya mengajar ataupun menjadi guru itu tidak hanya cukup dengan menguasai materi/bahan yang akan diajarakan. Seorang guru juga harus mampu mengenal setiap karakter peserta didknya, sehingga dalam cara penyampaian materi guru mampu memilih dan memilih metode dan strategi yang akan digunakan.
9. Bimbingan, arahan serta perhatian para pembimbing terhadap mahasiswa praktikan sangatlah membantu praktikan dalam pelaksanaan kegiatan PPL-KKN Integratif yang dilaksanakan di MTs N Pakem.
10. Hubungan yang baik antara berbagai pihak, baik pihak sekolah maupun fakultas, serta hubungan antar mahasiswa PPL-KKN sangat membantu kelancaran PPL-KKN Integratif di MTs N Pakem.
B.  Saran-Saran
1.  Saran untuk MTs Negeri Pakem
a. Pengadaan dan penggunaan baik itu media, metode maupun strategi dalam mengajar perlu ditingkatkan , agar peserta didik tidak merasa bosan karena proses pembelajaran yang monoton. Dengan proses pembelajaran yang menarik akan mampu membuat para peserta didik meningkatkan prestasinya.
b. Koordinasi antara kepala madrasah, guru , para staf dan karyawan serta peserta didik perlu lebih diharmoniskan sehingga mampu menunjang kelancaran proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas.
c.  Kedisipinan dan ketertiban di madrasah perlu ditingkatkan dan di tegakkan. Karena banyak sekali pelanggaran yang tidak dapat teratasi dengan baik. Hal tersebut apabila tidak ditindak lanjuti secara bijak akan berdampak negatif pada peserta didik lain.
2.  Saran untuk Fakultas
a. Koordinasi dan komunikasi antara panitia PPL-KKN dengan  pihak madrasah hendaknya lebih ditingkatkan.
3.  Saran untuk Mahasiswa
a. Tumbuhkan sikap sadar akan tanggung jawab terhadap tugas yang diemban.
b. Sikap saling peduli, toleransi, saling menghargai antara mahasiswa PPL-KKN perlu ditingkatkan, demi terealisasikannya seluruh program PPL-KKN.
c. Jalinlah kekompakan antara mahasiswa PPL-KKN demi kelancaran pelaksanaan PPL-KKN.
d. Peningkatan persiapan sebelum praktik mengajar, karena sesuatu yang dilakukan tanpa perencanaan akan mendapatkan hasil yang kurang baik.\
e. Menjaga nama baik Almamater UIN Sunan Kalijaga dan Madrasah Negeri Pakem.
f. Selalu menunjukkan sikap baik yang dapat digunakan sebagai contoh  pendidik yang sebenarnya.
g. Memaksimalkan usaha dalam melaksanakan seluruh kegiatan PPL-KKN (berusaha dan berdoa).
h. Terus jaga tali silaturrahmi antar mahasiswa, madrasah dan lingkungan sekitar selama kegiatan PPL-KKN Integratif.
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, bahwasanya program PPL-KKN Integratif tahun 2011 serta penyusunan laporan dapat terselesaikan dengan penuh hati-hati.
Saran dan kritik serta bimbingan Bapak dan Ibu guru kepada kami, akan selalu kami ingat dan kami tanamkan dalam hati kami. Semoga ilmu yamg kami dapatkan selama tiga bulan ini mampu kami kembangkan dan amalkan.
Tidak lupa kami haturkan rasa terima kasih kami kepada semua pihak yang telah bersedia membantu terlaksananya program PPL-KKN Integratif, sehinnga program ini dapat berjalan dengan baik. Besar harapan kami bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Kamis, 26 Mei 2011

antropologi pendidikan

1. Sekilas tentang Antropologi, Pendidikan dan antropologi pendidikan.

Disiplin antropologi, sebagaimana yang kita kenal adalah produk peradaban barat yang relatif baru. Di Amerika Serikat misalnya, kuliah antropologi umum yang diberi kredit di College Universitas, diberi di Universitas Vermont itupun baru pada tahun 1886.[1]

Seiring dengan publikasi karya-karya teoritis Auguste Comte, pada tahun 1830, pengaruh sosiologi semakin besar dalam perkembangan antropologi. Dalam waktu singkat, antropologi mulai dipengaruhi teori-teori Darwin serta teori evolusi biologis. Begitu pula metodologi dan teori perbandingan hukum perlahan menerapkan pengaruhnya dalam kajian antropologi. Lebih jauh, melalui karya-karya Lewis H. Morgan dan Edward B. Taylor antropologi berkembang seperti sekarang ini.[2]

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti "manusia", dan logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Para ahli mendefinisikan antropologi sebagai berikut:

a. William A. Haviland:

Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

b. David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.

c. Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana antropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara berprilaku, tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.

Secara umum Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya dan untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.[3]

Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran, pemberian pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui pikiran, karakter serta kapasitas fisik dengan menggunakan pranata-pranata agar tujuan yang ingin dicapai dapat dipenuhi. Jadi, Antropologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis berdasarkan konsep-konsep dan pendekatan Antropologi.

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat, dan kita juga tahu masyarakat sudah pasti berkebudayaan, namun perlu diingat antara masyarakat dan kebudayaan tidak sama, tetapi berhubungan erat. Dalam hal ini masyarakat menjadi kajian pokok sosiologi, dan kebudayaan menjadi kajian pokok antropologi.[4]

Dalam masyarakat yang sangat kompleks, terspesialisasi dan berubah cepat, pendidikan memiliki fungsi yang sangat besar dalam memahami kebudayaan sebagai satu keseluruhan. Dengan makin cepatnya perubahan kebudayaan, maka makin banyak diperlukan waktu untuk memahami kebudayaannya sendiri. Hal ini membuat kebudayaan di masa depan tidak dapat diramalkan secara pasti, sehingga dalam mempelajari kebudayaan baru diperlukan metode baru untuk mempelajarinya. Dalam hal ini pendidik dan antropolog harus saling bekerja sama, dimana keduanya sama-sama memiliki peran yang penting dan saling berhubungan. Pendidikan bersifat konservatif yang bertujuan mengekalkan hasil-hasil prestasi kebudayaan, yang dilakukan oleh pemuda-pemudi sehinga dapat menyesuaikan diri pada kejadian-kejadian yang dapat diantisipasikan di dalam dan diluar kebudayaan serta merintis jalan untuk melakukan perubahan terhadap kebudayaan.
G.D. Spindler berpendirian bahwa kontribusi utama yang bisa diberikan antropologi terhadap pendidikan adalah menghimpun sejumlah pengetahuan empiris yang sudah diverifikasikan dengan menganalisa aspek-aspek proses pendidikan yang berbeda-beda dalam lingkungan social budayanya. Teori khusus dan percobaan yang terpisah tidak akan menghasilkan disiplin antropologi pendidikan. Pada dasarnya, antropologi pendidikan mestilah merupakan sebuah kajian sistematik, tidak hanya mengenai praktek pendidikan dalam prespektif budaya, tetapi juga tentang asumsi yang dipakai antropolog terhadap pendidikan dan asumsi yang dicerminkan oleh praktek-praktek pendidikan.(Imran Manan, 1989).

Seperti kata antropolog, kebudayaan merupakan keseluruhan kompleks yang didalamnya meliputi pengetahuan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan setiap kemampuan atau kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat. kebudayaan diyakini sebagai warisan dari orang dewasa kepada anak-anak, bahwa manusi tidak dilahirkan dengan kebudayaan, tapi kebudayaan itu dipelajari oleh manusia sepanjang kehidupannya. Proses belajar itu merupakan salah satu bentuk bawaan sosial yang dimiliki manusia sejak dia dilahirkan. Kebudaayaan dibentuk oleh perilaku manusia dan perilaku itu merupakan hasil persepsi manusia terhadap dunia[5]. Menurut antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.[6]

Dengan mempelajari metode pendidikan kebudayaan maka antropologi bermanfaat bagi pendidikan. Dimana para pendidik harus melakkan secara hati-hati. Hal ini disebabkan karena kebudayaan yang ada dan berkembang dalam masyarakat bersifat unik, sukar untuk dibandingkan sehingga harus ada perbandingan baru yang bersifat tentatif. Setiap penyelidikan yang dilakukan oleh para ilmuwan akan memberikan sumbangan yang berharga dan mempengaruhi pendidikan.
Antropologi pendidikan dihasilkan melalui teori khusus dan percobaan yang terpisah dengan kajian yang sistematis mengenai praktek pendidikan dalam prespektif budaya, sehingga antropolog menyimpulkan bahwa sekolah merupakan sebuah benda budaya yang menjadi skema nilai-nilai dalam membimbing masyarakat. Namun ada kalanya sejumlah metode mengajar kurang efektif dari media pendidikan sehingga sangat berlawanan dengan data yang didapat di lapangan oleh para antropolog. Tugas para pendidik bukan hanya mengeksploitasi nilai kebudayaan namun menatanya dan menghubungkannya dengan pemikiran dan praktik pendidikan sebagai satu keseluruhan.[7]

2. Transmisi budaya dan pendidikan.

Dalam kepustakaan antropologi pendidikan ditemukan beberapa konsep yang paling penting, yakni enculturation (pembudayaan/pewarisan), socialization (sosialisasi/pemasyarakatan), education (pendidikan), dan schooling (persekolahan).

Menurut Herskovits, bahwa enkulturasi berasal dari aspek-aspek dari pengalaman belajar yang memberi ciri khusus atau yang membedakan manusia dari makhluk lain dengan menggunakan pengalaman-pengalaman hidupnya. Proses enkulturatif bersifat kompleks dan berlangsung hidup, tetapi proses tersebut berbeda-beda pada berbagai tahap dalam lingkaran kehidupan seorang. Enkulturasi terjadi secara agak dipaksakan selama awal masa kanak-kanak tetapi ketika mereka bertambah dewasa akan belajar secara lebih sadar untuk menerima atau menolak nilai-nilai atau anjuran-anjuran dari masyarakatnya. Bahwa tiap anak yang baru lahir memiliki serangkaian mekanisme biologis yang diwarisi, yang harus dirubah atau diawasi supaya sesuai dengan budaya masyarakatnya. Kesamaan dari konsep enkulturasi dengan konsep sosialisasi terlihat dari pernyataan Herkovits yang mengatakan bahwa sosialisasi menunjukkan proses pengintegrasi individu ke dalam sebuah kelompok sosial, sedangkan enkulturasi adalah proses yang menyebabkan individu memperoleh kompetensi dalam kebudayaan kelompok. Menurut Hansen, enkulturasi mencakup proses perolehan keterampilan bertingkah laku, pengetahuan tentang standar-standar budaya, dan kode-kode perlambangan seperti bahasa dan seni, motivasi yang didukung oleh kebudayaan, kebiasaan-kebiasaan menanggapi, ideologi dan sikap-sikap.

Sedangkan sosialisasi menurut Gillin dan Gillin adalah proses yang membawa individu dapat menjadi anggota yang fungsional dari suatu kelompok, yang bertingkah laku menurut standar-standar kelompok, mengikuti kebiasaan-kebiasaan kelompok , mengamalkan tradisi kelompok dan menyesuaikan dirinya dengan situasi-situasi sosial yang ditemuinya untuk mendapatkan penerimaan yang baik dari teman-teman sekelompoknya.

Dalam proses sosialisasi, penguasaan bahasa bagi anak sangat penting, sebab dengan demikian anak lebih dapat mengemukakan maksud hati dan keinginannya, dan sebaliknya anak pun mengerti apa yang dikehendaki orang lain pada dirinya. Kemudahan ini mengurangi suara tangis sang anak, sebab sebelumnya suara tangis merupakan pernyataan rasa tidak puas yang disebabkan maksud hati tidak bisa difahami orang lain seperti yang diinginkan. Sosialisasi nampaknya berbeda-beda dari golongan sosial dengan perbedaan status ekonomi, misalnya antara keluarga kaya berkecukupan dengan keluarga gelandangan berkekurangan. Pola asuh nuclear family juga berbeda dengan extended family, keluarga kampung berbeda dengan keluarga yang tinggal di kota. Ahli antroplogi yang terkenal karena penelitian pendidikannya adalah Margaret Mead dengan buku laporan penelitian lapangan yang berjudul Growth and Culture (1951) dan Children and Ritual in Bali (1955), Coming of Age in Samoa (1928).

Bagi Herskovits, pendidikan (education) adalah ”directed learning” dan persekolahan (schooling) adalah “formalized learning”. Dalam literature pendidikan dewasa ini dikenal istilah pendidikan formal, informal dan non-formal.
Karangan Margared Mead mengenai pendidikan dalam masyarakat sederhana (1942), dimana ia membedakan antara learning cultures dan teaching cultures atau kebudayaan belajar dan kebudayaan mengajar. Dalam golongan yang pertama, warga masyarakatnya belajar dengan cara yang tidak resmi yaitu dengan berperan serta dalam kehidupan rutin sehari-hari. Dimana mereka memperoleh segala pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang mereka perlukan untk dapat hidup dengan layak dalam masyarakat dan kebudayaan mereka sendiri. Dalam golongan yang kedua, warga masyarakat mendapat pelajaran dari warga-warga lain yang lebih tahu, yang seringkali dilakukan dalam pranata-pranata pendidikan yang resmi, dimana mereka memperoleh segala pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang mereka perlukan. Pendidikan non-formal merupakan kegiatan terorganisasi di luar kerangka sekolah formal atau sistem universitas yang ada yang bertujuan untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan tertentu, pengetahuan, sikap-sikap. Pendidikan non-formal memusatkan perhatian kepada perbaikan kehidupan sosial dan kemampuan dalam pekerjaan. Pendidikan non-formal lebih berorientasi terhadap menolong individu-individu memecahkan masalah mereka, bukan pada penyerapan isi kurikulum tertentu. Pengajaran dilakukan melalui kerjasama dengan guru, umpamanya dengan pekerja-pekerja ahli, pekerja sosial, penyuluh pertanian, dan petugas kesehatan.[8]
Persoalan pendidikan yang rumit memicu berbagai tingkat dalam berbagai cara, pentingnya masalah pendidikan hingga para filsuf pertama mengembangkan teori-teori formal yang mengkaitkan pendidikan dengan konsepsi politik serta hakikat manusia, ditingkat yang kurang formal orang tua bertanggung jawab mengembangkan prinsip pengasuhan anak dalam masyarakat serta nilai-nilai anak dimasa depan sebagai individu dan warganegara, Kedua masalah ini mempunyai konflik yang khusus di masyarakat yang kompleks menuntut cara-cara formal untuk menyalurkan perbaharuan tentang kebudayaan serta pentingnya meneliti fungsi pendidikan dalam kebudayaan. Asumsi ini muncul karena frustasi Tolstoy yang menjangkit di dunia pendidikan secara objektif, Tolstoy melihat usaha pendidikan berlangsung secara otomatis yang terlihat dengan tidak mempedulikan sasaran-sasaran serta tujuan-tujuan yang sejati yang terbelenggu oleh pemikiran-pemikiran dan tata cara tradisional, seorang murid telah diabaikan sebagai faktor dalam pemikiran tentang pendidikan. Kegagalan mengenali fakta pokok ini menyuburkan penyimpangan-penyimpangan dan kesalahan konsep yang menjamin kegagalan pendidikan.
Asumsi plato sama dengan yang dirasakan Tolstoy yang menyaksikan penyia-nyiaan bakat serta kurangnya kreatifitas kaum muda dimasyarakat Atena. Hal serupa juga sama yang menyerupai asumsi Jean-Jacques Rousseau yang merasa dirinya harus mencari pandang sepenuhnya baru dan segar untuk menatap keseluruhan proses pendidikan serta nalar yang mendasarinya. John Dewey juga mengajukan pedagogi baru yang didasari psikologi yang nalar. Pandangan Tolstoy tidak tuntas karena lebih menyinarkan akal sehat romantis pragmatis, ad bock atau anti teoritis. Tolstoy mengungkapkan renungan yang cukup mendalam bagaimana seharusnya kita berkarya. Asumsi Tolstoy memakai dua sumber konsepsi philosofisnya tentang kehidupan secara umum dan kesenian secara khusus serta pengalaman praktis yang ia dapatkan dari sekolah anak-anak tani yang didirikannya. Di Yasno-Polyana pengaruh dua sumber ini saling berkaitan anatara satu dengan yang lainnya. Tolstoy memakai anekdok percakapannya dengan salah seorang murid, Fedka tentang hubungan antara seni dengan kebudayaan sebagai titik tolak pengantar karya besarnya dibidang estetika. Pandangan Tolstoy tentangan kehidupan bersifat romantis yang menekankan pentingnya roh manusia yang bebas dihidupkan oleh Tuhan dan diarahkan oleh minat, emosi serta hasrat pribadi. Pandangan Tolstoy sama dengan Rousseau tetapi Tolstoy tetap mengkritik yang pedas terhadap Rousseau dan menolak gagasan-gagasan pendidikan Rousseau. Orang menganggap Rousseau sebagai “sibiang onar”, yang memuja-muja manusia tak beradap dan luhur. Tolstoy memahi adanya prinsip lain yang dominan terhadap pemikiran Rousseau misalnya dalam kontrak sosial kita temukan konsepsi Rosseau tentang kebebasan sosial yang bersemi dari suatu folonte general atau anti-individualistik menurutnya masyarakat ideal mempunyai tujuan untuk mencapai keseimbangan terhadap penekanan individualitas keotoritas sosial yang bernuansa platonic. Asumsi ini yang ditolak oleh Tolstoy menurutnya kebebasan individual merupaka suatu titik tolak yang positif. Gaya penulis Tolstoy luwes nyastra, tidak terikat logika, serta bersifat sentimental, ironis dan sarkastis yang penuh dengan paradoks, dan pernyataan-pernyataan yang bersifat impresionistik yang sangat tajam tentang pendidikan, menurutnya pendidikan mempunyai empat unsur pokok diantaranya:

1. Guru yang merupakan agen utama yang bertujuan mengarahkan dan memikiul tanggung jawab terhadap proses pendidikan.

2. Murid yang menjadi objek upaya pendidikan, yang perilakunya diubah dan dimodifikasi.

3. Bahan pengajaran pengertahuan yang ditanamakan kepada murid.

4. Tujuan, sasaran, cita-cita dan hasil akhir yang diharapkan dari proses pendidikan akhir.

Pemahaman ini merupakan kritikan Tolstoy tentang pendidikan yang ad di Rusia. Ia juga mengkritik tentang pendidikan yang ada di Eropa dan Amerika, baik pendidikan klasik maupun pendidikan yang berkembang pada masa Tolstoy. Menurut Aristoteles Sasaran pendidikan adalah untuk mencapai kehidupan yang baik. Berbeda dengan asumsi dari Tolstoy yang beranggapan bahwa pendidikan tidak punya sasaran, tujuan dari pendidikan berasal dari proses pendidikan itu sendiri atau disebut dengan pemahaman. Konsep utama menurutnya adalah kebudayaan yang merupakan nilai-nilai masyarakat yang maju yang tetap bertahan meski di cam dengan kritikan-kritikan dan dijadikan sebagai klaim-klaim yang saling bertentangan, kebudayaan tampil sebagai lumbung dan nilai-nilai yang besar.
Rousseau menganggap pendidikan merupakan jalan pembebasan-pembebasan individu dari prasangka-prasangka. Tolstoy tetap tidak setuju dengan pendapat Rousseau, ia tidak menyangkal pentingnya nilai-nilai yang Utilitarian yang tidak sengaja timbul dari pendidikan, tapi dia juga menyetujui bahwa pendidikan merupakan proses membebaskan individu agar berimprovisasi secara kreatif melalui pemahaman. Tolstoy mendekati pendidikan tanpa akhir dan kepastian, menurutnya kebudayaan dijelaskan dengan berbagai konsep. Menurutnya kebudayaan merupakan sebuah prinsip liberar humanistic yang menjelaskan kesetaraan semua manusia dan pentingnya realisasi diri yang tidak mempunyai arah yang pasti bagi kegiatan manusia. Dia melihat ketidak pastian tentang prinsip ini. Hendaknya kita tidak melihat kembali mengenai prinsip pendidikan yang mengarah kepada nilai-nilai tradisional, tapi kita melihat semangat dari kebebasan manusia individu tentang pendidikan yang mempunyai arah sendiri, konsep ini merupakan konsep radikal yang merupakan titik tolak pendidik pragmatis Amerika, tujuan pendidikan dalam pandangan ini dikebumikan menjadi kegiatan yang mempunyai tujuan pragtis yang memiliki dampak yang jelas yang sangat bergantung pada akal sehat
Tugas-tugas pokok guru adalah mencari cara bagaimana menjadikan pengetahuan atau bahan pelajaran pendidikan bermakna bagi murid sehingga persekolahan bermakna bagi siswa. Kebanyakan teori pendidikan menyerahkan tugas-ugas pada guru, tapi dalam skema pendidikan Tolstoy setiap tugas tersebut mempunyai arti khusus, karena ia menolak bahwa belajar merupakan suatu hal yang wajib yang ditanamkan diluar individu atas dasar takut akan hukuman.
Seorang guru menurut Tolstoy dapat memutuskan metoda apa yang dipakai untuk mengajarkan bahan-bahannya, dan mengambil keputusan tentang apa yang akan diajarkan.

Menurut Tolstoy pengetahuan ilmiah merupakan suatu hal yang terpadu. Ilmu pengetahuan sama dengan kebudayaan dimana kebudayaan diambil dan disederhanakan. Tiap disiplin akademik bisa menjadi jalan untuk memahami konsep kebudayaan. Gagasan Tolstoy tentang psikologi murid menurutnya seorang murid merupakan pribadi yang berusia muda yang mempunyai keresahan, ketakutan serta keingintahuan keintelektualan dan imajinasi yang tidak terbatas.
Ada dua cara pengarahan pendidikan menurut psikologi anak yang pertama menimbulkan semangat, minat anak yang di didik. Yang kedua seorang guru memberikan motif-motif yang efektif untuk mengajak anak agar belajar. Sekolah harus mengikuti alur motif-motif ini. Metode ini diterapkan sebagai keyakinan-keyakinan yang bersifat pribadi. Contoh ini mengalami kegagalan tapi ia mencoba mencari metode yang tepat.
Diantara kritik-kritik Tolstoy dipakai pada abad ke-19 tentang kemampuan mencapai kesempurnaan yang tidak terbatas secara otomatis. Bagi Tolstoy pendidikan yang bebas tidak harus diartikan sebagai kehidupan tanpa pendidikan sama sekali. Tolstoy ingin agar diterimanya sebuah tanggung jawab untuk mendidik yang menekankan faktor lingkungan sosial dalam pendidikan. Hal ini juga dipakai oleh para pemikir modern begitu juga para teoritisi zaman sekarang memakai pemikiran Tolstoy tentang pentingnya motifasi intrinsik murid yang berasal kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Tolstoy tidak hanya mereformasikan pendidikan tapi ia juga ingin membangun konsepsi baru yang segar mengenai masyarakat serta nilai individu yang ada didalamnya, baginya teori pendidikan adalah usaha yang memberikan nalar bukan nalar yang mendasari pendidikan, teori pendidikan dianggapnya jaringan-jaringan pernyataan yang membenarkan diri serta menjalankan sebuah system yang masih dangkal, menurutnya pendekatan baru harus didasarkan pada renungan-renungan, analogi, pengamatan dengan kesadaran eksistensial bukan berdasarkan pernyataan-pernyataan ilmiah tertata atau logis Pendekatannya yang romantik, dan penuh renungan pandanagnnya tentang pendidikan bukan ilogis bertentangan dengan logika, tapi lebih sering non-logis , tidak mengikuti alur logika yang dicarinyta bukan system pemikiran koheren melainkan renungan kedalam pendidikan.

Salah satu akibat pemikiranya terjadinya kesimpangsiuran defenisi istilah pokok tentang pendidkan, instruksi pengajaran, kebudayaan, pedalogi dan ilmu pengetahuan yang dipakai berulangulang tanpa ada penjelasan sama sekali, hal ini membuat para analis modern marah membaca karyanya , tapi akhirnya mereka sadar bahwa Tolstoy adalah seorang penyair yang mencari panangan baru yang lebih mendalam tentang pendidikan. Filsuf Alfred North whitehead dalam renunganya tentang pendidikan yang sama dengan Tolstoy yaitu tentang menyikapi keterkaitan timbal balik antara cara dengan tujuan dalam pendidikan, ia menunjukan kemampuan pembedaan-pembedaan yang logis konvensional dan menelusuri jalur baru mengenai tujuan dan sasaran dalam pendidikan, gagasanya akhirnya dipetik oleh teoritisi dan dimasukan pada teori-teori progesif baru di dukung oleh bukti-bukti dari ilmu-ilmu social yang baru berkembang.

A. PENUTUP

Antropologi pendidikan bermanfaat mengasah kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik, untuk dapat menganalisa, mensintesa dan mengevaluasi topik-topik di sekitar sejarah, pengertian dan ruang lingkup antropologi pendidikan, wawasan teoretik antropologi pendidikan, kontribusi antropologi pada dunia pendidikan, fungsi pendidikan dari kaca mata antropologis, pendidikan dan perubahan sosial, sekolah berbagai organisasi birokrasi, keluarga dan sosialisasi, kelompok sebaya dan sosialisasi, sekolah dan sosialisasi, gender dan sosialisasi, pendidikan orang dewasa, trend homescholling bagi masyarakat Indonesia, pendidikan dan masyarakat serta pendidikan dan tatanan sosial.



[1] William A. Haviland diterjemahkan oleh R. G. Seokadijo, Antropologi, Jakarta : Erlangga,

1988, hal. 9.

[2] Wardi Bachtiar, Sosiologi Klasik, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006, hal. 22.

[3] UU SISDIKNAS, asa mandiri. 2009. Hal 2

[4] Siti Waridah Q & J. Sukardi-Isdiyono, Sosiologi Kelas I SMA/MA, Jakarta : Bumi Aksara,

2004, hal. 18-19.

[5] DR. Alo liliweri, M. S. Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. Yogyakarta: lKis, 2002. Hal.11

[6] Koentjaraningrat. Pengantar antropologi 1. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996. Hal. 72

[8] http// lucky zamzani.blogspot.com